Karya Seni Teater

Posted By DanangF on Monday, 3 April 2017 | April 03, 2017

Karya Seni Teater

A. Teater
Secara etimologis, kata teater berasal dari bahasa yunani, theatron, yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Namun, sekarang ini seni teater bisa dipahami dalam 3 hal :
1. Teater sebagai tempat pertunjukan.
2. Teater sebagai bentuk pertunjukan.
3. Teater sebagai sebuah grup atau kelompok seni pertunjukan.
ketiga pengertian tersebut dipergunakan tergantung konteksnya. Jika ada nama "Teater Arena", berarti tempat pertunjukan Arena."Teater Koma" atau "Teater Gendrik" adalah sebuah nama grup atau kelompok seni pertunjukan. Dengan demikian, dalam rumusan sederhana, Teater adalah semua bentuk seni pertunjukan yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton.

B. Unsur - Unsur Pementasan Seni Teater.

1. Unsur - Unsur Pokok Pementasan Teater.

a. Baskah/Lakon.
    Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan tokoh, dan keadaan (set) panggung yang diperlukan. bahkan, kadang-kadang sebuah naskah drama juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu, dan tata suara (musik pengiring).


b. Sutradara.
    Sutradara adalah pemimpin dalam pementasan. Tugas dan tanggung jawab sutradara diantaranya adalah :

  • Memilih Naskah.
  • Menentukan Pokok-Pokok Penafsiran naskah.
  • Memilih dan Melatih Pemain/Tokoh.
  • Mengkoordinasikan Setiap Bagian.

c. Pemain.
    Pemain adalah orang yang memeragakan cerita dan menghidupkan naskah. Jumlah pemain disesuaikan dengan kebutuhan cerita. Setiap tokoh biasanya diperankan oleh seorang pemain.

d. Penonton.
    Penonton termasuk unsur penting dalam pementasan teater. Sesempurna apapun pertunjukan dipersiapkan, jika tidak ada penonton tidak akan bisa dipentaskan. Jadi segala unsur yang telah disebutkan sebelumnya pada akhirnya akan dipertunjukan pada penonton.

2. Unsur - Unsur Pendukung Pementasan Teater (Elemen Artistik).

a. Tata Panggung/Scenery.
    Gambaran tempat kejadian lakon diwujudkan oleh tata panggung dalam pementasan. Tidak hanya sekedar dekorasi (hiasan) semata, tetapi segala tata letak perabot atau peranti yang akan diguanakan oleh aktor disediakan oleh penata panggung.
Di Indonesia mengenal 2 jenis panggung :
  • Arena ~ Memiliki arah hadap penonton dari segala arah.
  • Proscenium ~ Hanya memiliki satu arah hadap bagi penonton.

b. Properti
    Properti menciptakan hubungan yang langsung dan akrab dengan gerak laku manusiawi. Properti bisa memiliki nilai nilai-nilai khusus misalnya memperkuat karakter/watak tokoh.
Properti terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Hand Property.
~> Peralatan yang dipegang secara langsung oleh pemain. Misal : Pedang, Keris, Pena, dll.
2. Set (Floor) Property.
~> Peralatan yang ada disekitar atau yang meligkupi daerah permainan. Misal : Meja, Kursi, Tempat Tidur, Jam Dinding, dll.

c. Tata Busana/Kostum.
    Tata Busana adalah deni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai untuk menggambarkan tokoh. Tata busana memiliki peran yang vital dalam sebuah komposisi panggung. Tata busana termasuk segala aksesori seperti ; topi, sepatu, syal, kalung, gelang dan unsur-unsur yang melekat pada pakaian.
Busana dalam teater memiliki fungsi yang lebih kompleks, yaitu :
  • Mencitrakan keindahan penampilan.
  • Membedakan pemain yang satu dengan pemain yang lain.
  • Menggambarkan karakter tokoh.
  • Memberikan efek gerak pemain.
  • Memberikan efek dramatik.

d. Tata Rias.
    Secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Dalam teater, tata rias memiliki ati lebih spesifik, yaitu seni mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh.
Tata rias dalam teater memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Menyempurnakan penampilan wajah.
  • Menggambarkan karakter tokoh.
  • Memberi efek gerak pada ekspresi pemain.
  • Menegaskan dan menghasilkan garis-garis wajah sesuai dengan karakter tokoh.
  • Menambah aspek dramatik.

e. Tata Cahaya.
    Cahaya adalah unsur tata artistik yang paling penting dalam pertunjukan teater. Tanpa adanya cahaya, penonton tidak dapat menyaksikan apa-apa.
Secara modern, lampu panggung terdiri atas :
  • Lampu Umum ~> Sifat cahayanya menyebar.
  • Lampu Khusus ~> Sifat cahayanya menyatu/fokus.
  • Lampu Campuran ~> Sifat cahayanya menyatu tapi tidak bisa difokuskan.
  • Lampu Tambahan/Efek.

Fungsi dasar tata cahaya ada 4 yaitu :
1. Penerangan/Penyinaran.
2. Dimensi.
3. Pemilihan.
4. Atmosfer.

f. Tata Suara.
    Efek bunyi dan musik yang membawakan suasana drama telah lahir bersama dengan kelahiran teater itu sendiri.

demikianlah artikel tentang "karya seni teater" semoga dapat bermanfaat.

Sumber : SENI BUDAYA untuk SMK dan MAK kelas X, ERLANGGA
    

Blog, Updated at: April 03, 2017

0 komentar:

Post a Comment

"Terimakasih telah berkunjung di Blog saya semoga bermanfaat"