BAB10 Kritik Karya Seni Rupa
A.Pengertian Kritik
Secara umum istilah apresiasi seni atau
mengapresiasi karya seni berarti memahami sepenuhnya seluk beluk karya seni
serta menjadi sensitif(peka) terhadap segi-segi estetikanya. Apresiasi dapat
juga diartikan berbagi pengalaman antara seniman (perupa) dan penikmat karya,
bahkan ada yang menambahkan, menikmati karya seni sama artinya dengan
menciptakan kembali. Kegiatan apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni
dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala
permasalahannya serta menjadi lebih peka terhadap nilai-nilai estetika yang
terkandung di dalamnya.
Ada 2 fungsi dari kegiatan apresiasi seni yaitu
pertama, adalah agar kita dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada karya
bangsa sendiri dan sekaligus kecintaan kepada sesama manusia, kedua bersifat
khusus, ada hubungannya dengan kegiatan mental kita yaitu penikmatan,
penilaian, empati dan hiburan.
Pengertia kritik dalam seni tidak diartikan sebagai
kecaman yang menyudutkan hasil karya
atau penciptanya. Hamper sama dengan apresiasi, kritik seni pada dasarnya
merupakan kegiatan menanggapi karya seni. Para ahli seni umumnya beranggapan
bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami (apresiasi) kemudian
beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan.
B.Jenis Kritik
Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan
kualitas. Berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan oleh Feldman(1967)
yaitu kritik populer(popular criticism), kritik jurnalistik(journalistic
criticism), kritik keilmuan(scholary criticism), dan kritik pendidikan(pedagogical
criticism). Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula
beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan
instrumentalistik. Kritik formalistik melihat kualitas karya berdasarkan
konfigurasi unsur-unsur pembentukannya, prinsip penataannya, teknik, bahan dan
medium yang digunakan dalam berkarya seni. Kritik ekspresivistik lebih tertarik
untuk menilai sebuah karya berdasarkan kualitas gagasan dan perasaan yang ingin
dikomunikasikan oleh perupa melalui sebuah karya seni.
Jenis kritik yang lainnya yaitu kritik
instrumentalistik, adalah jenis kritik seni yang cenderung menilai karya seni
berdasarkan kemampuannya mencapai tujuan moral, religius, politik atau
psikologi.
C.Fungsi Kritik Karya Seni Rupa
Kritik karya seni rupa memiliki fungsi yang sangat
penting dalam dunia seni rupa dan dalam pendidikan seni. Fungsi yang pertama
yaitu menjembatani persepsi dan apresiasi artistic dan estetik karya seni rupa,
antara pencipta(perupa), karya, dan penikmat seni. Bagi perupa, kritik seni
berfungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun
kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiator atau penikmat karya
seni, kritik seni membantu memahami karya, meningkatkan wawasan dan
pengetahuannya terhadap karya seni yang berkualitas.
D.Menulis Kritik
1. Mendiskripsi, adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha
melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.
2. Menganalisis, adalah tahapan dalam kritik karya
seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau
unsure-unsur pembentuknya.
3. Menafsirkan, adalah tahapan penafsiran makna
sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, symbol yang dihadirkan dan
masalah-masalah yang dikedepankan.
4. Menilai, merupakan tahapan yang menjadi cirri
dari kritik karya seni. Mengevaluasi atau menilai secra kritis dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
- Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi
- Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “berbeda” dari yang telah ada sebelumnya
- Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu melatarbelakanginya.
Sumber: kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,20I4
0 komentar:
Post a Comment
"Terimakasih telah berkunjung di Blog saya semoga bermanfaat"