BAB 5
SENi BUDAYA XI
BAB 5
SENI RUPA TERAPAN DALAM BERBAGAI
TEKNIK DAN CORAK DI NUSANTARA
Pengertian: Seni terapan merupakan seni yg berhubungan langsung dgn berbagai
aplikasi
di
sekitar kita yg memiliki berbagai corak. Berbagai budaya luar yg masuk ke Indonesia
mempengaruhi
perkembangan pola ornamen di setiap daerah.
A. TEKNIK DAN CORAK SENI RUPA
PRASEJARAH NUSANTARA
Perkembangan
seni rupa di Indonesia tdk terlepas dari proses akulturasi budaya asli
(masa pra
sejarah kebudayaan Indonesia) dgn kebudayaan asing.
Masa pra
sejarah perkembangan seni rupa di Indonesia di mulai pd jaman perunggu.
Hal itu
terjadi krn pengaruh dari kebudayaan Dongsong ( Indocina) pd abad 5 SM.
Benda2 yg
terbuat dari perunggu (campuran timah putih dan tembaga) di buat dgn.
2 teknik tuang/
cor :
1.
Bivalve ( menuang ber ulang kali)
Memakai dua keping cetakan dari batu,
keduanya diikat kemudian perunggu cair
di-
tuangkan kedalamnya. Benda2 yg dihasilkan
sederhana.
2.
A Cire Perdue
Cetakan terbuat dari lilin yg sudah terbentuk
lalu dibungkus dgn tanah liat,kemudian dibakar.setelah lilin mencair terdapatlah cetakan,
dan perunggu cair dituangkan. Cetakan
Ini digunakan untuk
mencetak benda2 yg rumit spt arca/patung untuk pemujaan.
§
Karya-karya Yang Memiliki Corak pada Jaman Logam Prasejarah Nusantara Yaitu:
a. Genderang Perunggu
Terdiri
dari Nekara/ moko. Digunakan untk keprluan upacara keagamaan sebagai bekal kubur dn
sebagai mas kawin. Dibunyikan saat upacara adat berlangsung. Benda ini banyak
ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Selayar dan Kep. Kei. Nekara terbesar
ditemukan di Bali di Pura Penataran Sasih di Pejeng. Ragam hias yg umum
dipakai adalah; Hias geometris, flora,fauna,dn manusia.
b.
Bejana perunggu
Bentuknya spt
periuk. Benda ini dipakai untk menyimpan abu jenazah atau benda keramat lainnya.
Benda ini banyak ditemukan di Kerinci (Sumatra) dn Madura. Hiasan yg sering dipakai berupa
ragam hias geometris yg berbentuk Y.
c.
Patung Perunggu
Fungsinya sebagai hiasan biasa atau untuk
upacara keagamaan dn dipercaya memiliki kekuatan magis.Bentuknya kebanyakan menyerupai manusia atau binatang. Banyak ditemukan
di daerah Bogor, Lumajang dan Sumsel.
d.
Karya Seni Perhiasan
Pada jaman perunggu benda2 ini sering ditemukan
dalm bentuk gelang tangan,
gelang kaki, anting2, kalung, dan cincin. Bentuknya sederhana,
untuk jimat dan bekal kubur.
e.
Kapak Perunggu
Ada dua jenis:
-
Kapak corong/ kapak Sepatu
Dinamakan demikian karena dari samping mirip
corong atau sepatu. Banyak ditemukan di
Sumsel,Jawa,Bali,Sulawesi,Irian.
-
Candrasa
Merupakan kapak kebesaran yg bernilai simbolis,
hanya dipakai Pada saat upacara adat/keagamaan. Ditemukan di p.Rote Corak ornamen pada jaman
Perunggu:
a.
Corak monumental
Corak ini mempunyai makna simbolis.Cirinya adalahtokoh
nenek moyang digambarkan secara frontal disamping motif2 spt tandukkerbau,gajah,kuda,rusa,merak pohon dan motif2
geometris.
b.
Corak Dongson
Bersifat dekoratif sebagai penghias sebuah
objek.Motif hias geometris yg dipakai
Ialah pilin tunggal,pilin berganda,motif manusia,fauna.
c.
Corak Chou akhir
Cirinya adalah motif yg asimetris dgn bentuk
garis melengkung memenuhi seluruh permukaan bidang hias yg bertujuan untk
mengisi ruang kosong.
§
Karya-karya yang Bercorak Nonperunggu di Nusantara
Corak karya
seni rupa Nusantara yg tercipta dri proses akulturasi menciptakan kekayaan yang tidak ternilai bagi
kebudayaan kita saat ini.Konsep penciptaan karya seni rupa yg beragam didasari
dan dilandasi oleh sistem adat istiadat dan kepercayaan. Ornamen ragam hiaspun menjadi
simbol akan kebesaran dan kemuliaan
Tuhan,nenek moyang dan alam semesta.
a.
Corak Akulturasi Budaya India thd
Corak Nusantara
Karya seni rupa Indonesia pertama-tama
dipengaruhi oleh kebudayaan India pd. Abad Pertama masehi yaitu pda
kerajaan Mulawarman di Kalimantan. Karya seni yg dihasilkan merupakan proses
penciptaan yg didasarkan pada nilai spiritual agama Hindu India yang bersumber pda
peraturan Silpasastra. Petunjuk Silpasastra berisi dua hal yaitu:
-
Visnudharmottaram (seni arca).
-
Vastucastra (seni bangunan).
Ragam hias dan patung dibuat scra realistik
mengikuti gerak dn figur2 manusia dalam
mitologi Mahabarata dan Ramayana. Sebagai contoh bangunan
Candi, memiliki tiga bagian pokok, yaitu:
-
Kaki candi, merupakan bagian dasar
dari bangunan candi.
-
Tubuh candi merupakan bagian
tengah bangunan, memiliki ruang sebagai tempat
penyembahan
yg berisi patung Dewa.
Kepala
candi,disebut Sikara yg merupakan bagian atap candi berbentuk limas me-
nyerupai
mahkota.
Bangunan candi dibuat dgn teknik stapelbouw, yaitu dgn menyusun batu
lapisan demi
lapisan.Ragam hiasnya dgn teknik bajralepa, yaitu memahat permukaan dgn
pola ber-
gambar.
Dua jenis hiasan candi:
1. Hiasan konstruktif
Terdiri
atas:
a. Hiasan mahkota yg terdapatdi kepala candi.
b. Hiasan menara sudut pada kepala candi.
c. Hiasan antefik(simbar) yg berderet pada bingkai kepala candi.
d. Hiasan bingkai sebagai pembatas kaki,tubuh,dan kepala candi.
e. Hiasan kala yg terdapat di bagian atas pintu atau jendela.
f. Hiasan makara yg terdapat pda bagian ujung sayap tangga, di bawah
jendela
Yg terlihat
sedang menopang sisinya.
2. Hiasan bidang
Terdiri atas ornamen –
ornament :
a. Hiasan bermotif geometris yg merupakan motif dasar yg sebenarnya
diambil
dari hiasan
flora, dsb.
b. Hiasan bermotif flora yg diambil dlm bentuk tumbuh2an, dedaunan,pohon,
dan buah.
c. Hiasan bermotif binatang yg diambil dari jenis binatang yg memiliki
mitos dlm
agama hindu
spt, sapi,singaburung,gajah dsb.
d. Hiasan bermotif manusia yg biasanya menceritakan sebuah cerita yg
bersumber
dari
kepercaaan Hindu,spt Mahabarata dn Ramayana.
e. Hiasan bermotif kosmos yg berbentuk dewa2, manusia setengah
dewa,bidadari
ataupun simbol manusia dewa lainnya.
·
Corak Akulturasi Cina Terhadap
corak Nusantara
Kebudayaan
Cina masuk ke Indonesia pada abad ke-5 M, mereka handal dlm berda-
gang.
Mereka menetap dlm kelompok yg disebut Pecinan.
Candi Penataran adalah
candi yg
bernuansakan cina. Beberapa karya seni cina mempengaruhi kebudayaan
lokal
seperti penggunaan motif burung dlm batik dan keramik serta kombinasi warna
yg lebih
cerah dan berani.
·
Corak Akulturasi Gujarat terhadap
Corak Nusantara
Budaya
Gujarat masuk ke Indonesia pd abad ke-13. Proses akulturasi membawa corak baru
dlm kehidupan masyarakat Nusantara spt seni kaligrafi dan arsitektur Islam.
·
Corak Akulturasi Eropa terhadap
Corak Nusantara
Kira2 pd
abad ke-16 budaya Eropa masuk ke Nusantara. Proses akulturasinya nampak dalam
sistem pemerintahan , corak bangunan dan nilai2 keagamaan.
B. SENI
TERAPAN
Seni
terapan berkaitan dengan fungsi sehari – hari. Tanpa meninggalkan
nilai seni, seni terapan dapat diproduksi secara masal. Menurut kegunaannya seni
terapan terbagi atas tiga golongan, yakni:
1. Hiasan; dimana suatu karya hanya dapat dinikmati tanpa harus digunakan
langsung.
2. Benda Pakai; dimana suatu karya dapat dinikmati keindahannya sekaligus
dpt digunakan sebagai alat pembantu.
3. Mainan; sebuah karya dapt digunakan sebagai mainan atau sarana hiburan.
·
Kerajinan Ukir Kayu
Berbagai cara dlm seni
mengukir kayu:
a. Ukiran Baladan, dimana ukiran yg dibuat cembung permukaannya.
b. Ukiran Rancap, dimana ukiran yg hanya dibentuk garis sederhana dgn
menggores permukaan kayu saja.
c. Ukiran Karawangan, dimana ukiran yg sampai menembus papan.
d. Ukiran Lemahan, dmn ukiran
dibuat secara timbul dan tenggelam,ttp tdk sampai menembus kayu.
e. ukiran cekung cembung, dmn ukiran yg bentuk permukaannya cekung dan
cembung dalam motifnya.
f. ukiran Tojakan, dmn seluruh permukaan kayu diukir secara penuh.
g. Ukiran Tempelan, dmn ukiran yg dihasilkanmerupakan tempelan dri kayu
terpisah dan bukan dari kayu utama.
h. ukiran Tojakan Border, dmn ukiran hanya pada bagian tepi.
·
Kerajinan Logam
a.
kerajinan ukir Logam
b.
Tekniknya hampir sama dengan ukir
kayu, hanya alatnya lebih khusus.
c.
Kerajinan logam Tempa
d.
Kerajinan ini dibuat dgn cara
tempa.
e.
Kerajinan Logam Cor
f. kerajinan logam Las
·
Kerajinan Batik
a. teknik penorehan (Tradisional).
b. teknik cetak
c.
teknik ikat
·
Kerajinan Keramik
Kerajinan keramik merupakan kerajinan tertua, yg mengolah tanah liat
menjadi benda yg berguna dan memiliki nilai estetis. Teknik Pembakaran akan menghasilkan beberapa jenis keramik, yaitu:
a. Gerabah, dmn tanah keramik
dibakar pd suhu hingga 700 derajat.
b. Keramik, dmn tanah keramik
dibakar pd suhu hingga 1200 derajat.
c.
Porselen, dmn tanah keramik dibakar pd suhu hinnga 2500 derajat.
Lima (5)Teknik desain
keramik:
1.
teknik pincing, yaitu teknik yg
dibuat dgn cara menekan-nekan tanah keramik dgn tangan dan sudip hingga
berbentuk objek yg diingninkan.
2.
teknik pilin ( coil ), yaitu dgn
membuat pilinan seperti ular yg kemudian disusun scr melingkar dari bawah hingga
ke atas sesuai dgn bentuk yg diinginkan.
3.
teknik slab ( lempeng ), yaitu dgn
terlebih dahulu membuat tanah menjadi berbentuk lempengan dgn menggunakan
alat penggilas rata spt pada cetakan kue yg lalu saling ditempelkan hingga
membentuk objek yg diinginkan.
4.
teknik cetak, dmn teknik ini
hanyabisa dilakukan pd jenis keramik porselen. Menggunakan cetakan dari
gips, tanah porselen dimasukkan an beberapa menit dikeluarkan dari cetakan dan dibiarkan
mengering, lalu dibakar.
·
Kerajinan Tenun
Hampir di semuakebudayaan nusantara terdapat kerajinan tenun, hanya
namanya yg Berbeda, Ikat untuk Sumba,Timor,Bali,Lombok, Songke untuk Flores, Songket untuk
Sumbar,Jambi,Palembang, Lurik untuk Yogyakarta,Solo,Tapis untk Lampung, Ulos
untk Tapanuli.
·
Kerajinan Kulit
Menggunakan bahan baku kulit,yaitu kulit mentah, kulit yg sdh disamak,
kulit sintetis.
1. Kerajinan kulit Mentah
merupakan kulit yg blm diolah sama sekali, hanya telah dijemur.Biasanya
digunakan sebagai bahan baku kerajian wayang kulit,hiasan dinding, suvenir
gantungan kunci.
2.
Kerajinan kulit Tersamak
Merupakan kulit yg telah diolah dgn larutan kimia sehingga hasilnya
lebih halus dn lembut. Digunakan sebagai bahan baku tas, dompet, jaket dsb.
3.
Kerajinan kulit Sintetis.
Merupakan kulit buatan,dihasilkan oleh cmpuran bahan2 kimia, hasilnya
mirip dgn kulit tersamak. Digunakan sebagai bahan kerajinan sepatu, tas, jaket, dompet
dsb.
·
Kerajinan Sulaman
Sulam merupakan kerajinan merangkai benang diatas permukaan kain yg
digunakan sebagai hiasan.Secara tradisional alat yg dipakai adalah jarum sulam,
sekarang ini secara modern dikerjakan dgn mesin bordir.
·
Kerajinan Anyaman
Anyaman adalah seni merajut,biasanya menggunakan bahan dari
bambu,rotan,daun pandan, daun lontar,bahkan bahan dari plastik.
Tiga jenis anyaman:
1.
Anyaman datar, adalah anyaman yg
dibuat datar,pipih dn lebar. Biasanya untuk kerajinan tikar,dinding bambu,dsb.
2.
Anyaman tiga dimensi, terwujud
dalm benda2 tiga dimensi spt: sandal,
kursi,lampion,wadah,dsb.
3.
Makrame, adalah seni simpul
menyimpul alatnya adalah jarum untuk
menciptakan sambungan dlm membentuk
sebuah karya kerajinan, contohnya: taplak meja,keset,dsb.
C. MENGAMATI KARYA SENI
DI SUATU PAMERAN
Kegiatan
pameran merupakan salah satu kegiatan mengkomunikasikan hasil karya kepada
masyarakat. Karya2 terutama karya seni tdk akan memiliki arti tanpa
dikomunikasikan kpd masyarakat dn mendapatkan apresiasi dari mereka. Penikamat
seni akan memainkan perannya untuk menemukan kebenaran pada objek sebagai
sebuah penggerak cita rasa seni seseorang.
Berbagai
persepsi dibalik sebuah karya :
1. Pemikiran
Seorang seniman menuangkan
imajinasi dlm karyanya berdasarkan pengalaman dan khayalan hal ini yang harus
didapat oleh seorang pengamat seni, pesan apa yg akan disampaikan.
2. Rasa
Rasa merupakan sebuah nilai dalam jiwa manusia.
Dari rasa ini akan terungkap sebuah ekspresi, bisa marah,sedih,malu,benci,
cinta,rindu dsb. Seorang seniman akan menuangkannya dlm sebuah karya.
3. Ide
Seorang seniman mencoba mengungkapkan
permasalahan dengan karya seni dan mengkomunikasikannya kpd masyarakat. Pameran
akan menjadi ajang refleksi publik dan
mencari solusi.
4. Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dlm
menghasilkan sesuatu yg baru,orisinil sesuai
kemampuan dn bakatnya.
D.
Membuat Laporan Hasil Pengamatan
Fase-fase menilai sebuah karya seni:
1.
Menentukan aliran karya seni.
2. Menemukan tema.
3. Menemukan kandungan kualitas karya,spt asas seni,prinsip seni,unsur2
seni. Gaya yg dipakai misalnya gaya yg dipakai: klasik,modern,kontemporer dsb.
4.
Hubungkan dengan ilmu2 objektif
lainnya, misalnya psikologi dsb.
E. Menggambar Ornamen dengan
Menggunakan Motif Daerah
Istilah
ornamen berasal dari bahasa Latin “ornare” yg berarti menghias. Menggambar
ornamen merupakan sebuah proses menggambar sebuah corak hias yg diambil dari
bentuk2 disekitar kita spt, tumbuh2an,hewan,manusia atau simbol2 tertentu
kedalambentuk yg lebih sederhana.
Tahapan membuat
ornamen:
1. menyerderhanakan sebuah bentuk. Misalkan “
burung”, maka tdk seperti aslinya.
2. menentukan ciri khas (gaya) ornamen,spt Lampung, Solo,Bali dsb.
3.memodifikasi dan memadukan gaya ornamen kalau
mungkin,misalnya Jawa dan Lampung.
4. menentukan pola geometris dan tata letak
ornamen.
5.membuat pola bentuk berulang agar dpt
digandakan.
Tambahan
Seni rupa meliputi:
1. seni patung
Jenis seni patung:
a. Figure; patung manusia secara utuh, dari kaki hingga kepala.
b.
Buste; patung dada, yg menggambarkanbagiankepala
sampai dada, atau hanya dada saja.
c.
Torso; patung badan atau perut saja, tanpa kepala
tanpa anggota badan
2. Seni Relief
Sering disebut sebagai lukisan timbul, dalam bentuk pahatan di dinding
atau papan Mi salnya pada dinding candi terdiri
atas:
a. relief tinggi;
suatu relief yg mempunyai permukaan gambar sangat menonjol, ketebalan pahatan
mencapai separoh atau lebih bidang pahatan.
b. relief rendah;
suatu relief yg mempunyai ketebalan pahatan kurang dari separoh bidang
pahatan. Banyak kita jumpai pada dinding candi.
c. relief cekung;
suatu relief yg permukaan gambarnya tidak timbul melainkan cekung.
d. relief tembus;
suatu relief yg dibuat tembus, jadi lukisannya dpt dilihat dari dua
sisi.
3.
Seni lukis dan gambar
Seni lukis adalah seni rupa yg
dibatasi oleh ukuran dua dimensi. Seni lukis adalah hasil dari seni rupa yg
merupakan ekspresi jiwa,dan emosi perupanya. Gambar adalah pelukisan obyek
keatas kanfas tanpa melibatkan emosi penciptanya.
Pengertian
Akulturasi, yaitu bertemunya dua kebudayaan,yaitu
kebudayaan asli dan kebudayaan dari luar/asing, dimana terjadi percampuaran dua kebudayaan tersebut tetapi kekhasan dari
kebudayaan asli tidak hilang, misalnya kebudayaan Hindu-Bali.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@#####@@@@@@@@@@@@@@@@@
Kata2 bijak: hari-hariku semakin indah karena ku isi dengan hal-hal yg
berfaedah.
0 komentar:
Post a Comment
"Terimakasih telah berkunjung di Blog saya semoga bermanfaat"